Malang, 12 April 2014

Hari ini setahun yang lalu, terima kasih Allah telah menitipkan malaikat kecil yang menyenangkan. Penantian kami selama 2 tahun dan melewati ujian 2kali keguguran serasa terbayar sudah.
Sekarang ia sudah beranjak besar, mulai bisa memilih, ‘berkata’ tidak lewat rengekannya ‘berkata’ mau lewat binar matanya.. bunda tiap saat belajar, nak. Doakan kami menjadi orangtua yang baik untuk nanda ya.

Bunda ingin sedikit bercerita tentang proses kelahiranmu ya..dengarkan dengan tenang ya nda..xixii

setahun yg lalu 9 April 2013 jam 22.30 WIB bunda merasakan tanda bahwa nanda akan lahir. ketuban pecah dan flek darah. saat itu bunda berdebar sekali, tak lama lagi akan ketemu nanda! kalimat itu yg berputar-putar di kepala bunda sepanjang 5 menit perjalanan menuju Rumah Bidan Rina.
Bukaan 1, ujar bidan Rina.
bunda dan abi lalu beristirahat sampai keesokan hari.
Ternyata persalinan tak berjalan secepat yg bunda bayangkan. hari kedua tak ada kontraksi sama sekali, tak ada bukaan lagi. Kami harus bersabar. Di penghujung tgl 11 kontraksi mulai datang, aih..bunda senang tak karuan, bunda request abi beberapa kali untuk bacakan Alquran surat Ar-Rahmaan..bunda suka sekali surat itu.

Tak terasa hari berganti Jumat (12 April 2013) sejak pagi kontraksi mulai intens.

Tahu tidak nda, bunda sejak hamil nanda selalu berharap bisa melahirkan di hari Jumat karena hari itu milyaran shalawat dikirimkan untuk Rasulullah Muhammad, berharap kelak nanda menjadi anak sholehah yang mencintai Rasulullah.
Mungkin sebab itu nanda tidak juga lahir di hari Rabu atau Kamis ya?
nanda memilih hari Jumat?bunda tunggu ya…

Sepanjang Jumat yang berpeluh hihii… bunda berjuang tak sendiri kok nda, abi membantu bunda untuk apapun. Memenuhi segala permintaan bunda, membuat bunda nyaman, memotivasi bunda, apapun. Nanda harus sayang dan hormat ma abi ya.

Pun terhadap Bidan Rina kelak nanda juga harus kenal dan hormat ya nduk… Bidan Rina yg membantu bunda, sudah sangat sabar dan telaten.

Bunda lanjutin ya…
hari Jumat malam bukaan 8. Sudah kacau sekali perasaan bunda, posisi apapun yg bunda pilih menjadi tak enak hingga tiba bukaan lengkap..nanda sudah boleh lahir sayang…

Bunda awali dengan posisi duduk jongkok,duduk biasa tak berkenan nanda lahir. Lalu bunda pindah ke kasur. Entahlah kenapa bunda lupa sama sekali teori mengejan.
Akhirnya jam 22.22 WIB nanda lahir πŸ™‚

sesaat setelah bidan Rina menangkap nanda, nanda ditaruh di dada bunda.
Subhanallah…itu tatapan pertama kali kita, nak…hilang tak berbekas sudah sakit-sakit yg bunda rasakan. bunda belai nanda untuk pertama kali. saat itu abi menangis lho nda. 2 jam nanda IMD di dada bunda dan selanjutnya nanda dimandikan dan dipakaikan baju.

Bunda dan abi sudah siapkan nama untuk nanda: SHERAISYAH ASSANDY NAILA. bunda dan abi berharap agar nanda menjadi perempuan sholehah yg anggun, cerdas, menyenangkan, dermawan serta tegas namun lembut hatinya.

Tak terasa sekarang nanda sudah 1 tahun. Selamat S2 ASI ya nda, kita berjuang untuk lulus hingga S3 ASI ya :*
bunda bertekad memberikan hak nanda yaitu ASI serta MPASI yg sehat. kita doakan abi agar diberi kesehatan untuk menjemput rejeki yg halal dan berkah ya πŸ™‚

Sekali lagi selamat setahun ya nak…masih banyak hal yg akan nanda pelajari, bunda juga πŸ™‚

met tidur sayang… we love you :*

12 April 2014 @0:57 WIB

‘abi mau ngasih nama nanda nanti
apa?’ tanyaku di kehamilan ketiga
saat trimester pertama.

‘kalo cewek abi pengen ada Aisyah
nya, kalo cowok ada
Muhammadnya..lainnya terserah
bunda aja ya..’

***

Sejak saat itu akupun mulai browsing
nama yg bagus-bagus, apapun yg
berkaitan dgn nanda selalu
membuatku bersemangat termasuk
mencari nama ini,hehee..

Akhirnya karena pilihan nama
bejibun jumlahnya, sy memutuskan
untuk bingung..lho? πŸ˜€
Sy bikin nama sendiri aja deh! –
batinku sotoy,haha-
Jadilah…eng ing eeengg πŸ˜€

‘Sheraisyah Assandy Naila’
[bacanya: siraisa..yaa]

Yang artinya
‘she’ β†’bhs inggris: (dia) perempuan
‘rais’ β†’dari kata ‘sunrise’ yg berarti
matahari terbit
‘aisyah’ β†’ istri Rasulullah
‘Assandy’ β†’ gabungan nama sy dan
suami (Astri dan Sandy) wkwkwkk
‘naila’ β†’ dermawan
Jadi nama tsb berpengharapan:
nanda menjadi perempuan yg
menyenangkan,menyejukkan layaknya
matahari terbit dan cerdas seperti
Aisyah serta dermawan, putri Astri
dan Sandy.
Aamiin…

‘Finishing touch-nya’ sy copas nama
‘Sheraisyah’ di om Google..

Tidak ada
yg mempunyai nama itu.
Ok,bungkus!^^

***

Sheraisyah Assandy Naila
*de’assa*

Lahir: Malang, 12 April 2013
Jam 22.22 WIB
Dengan berat badan 3,2kg
Panjang badan 48cm

image

Suaramu
Suaramu
Suaramu
Memonopoli dengarku
Bisakah berbagi dengan suaraku?

Tentangmu
Tentangmu
Tentangmu
Itu-itu saja
Aku hafal luar biasa
Setelah A-B-C-D-E, kan?

Mereka berputar berganti-ganti
Hanya itu
Tak bisa sejenak tersisih

Mulai 22 hingga 35 masih bimbang kemana-mana…
Memang awalnya yakin karena berbagai alasan
Tapi kemudian muncul ragu juga karena berbagai alasan

Hari ini terulang

Lewat mimpi-mimpi

Ku tanya lagi
Ku minta lagi
Ku merendah lagi
Pada-NYA
Pemilik Ilmu

Berharap Allah pilihkan yang terbaik

Setelah ini, terserah Allah saja, Astri nurut^^
 

Malang, Jumat 35w

Mulai Senin kemarin akhirnya bisa makan sepiring dengan abi lagi, nambah berapa kali ya? πŸ˜€

Kebiasaan makan sepiring berdua sudah kami lakukan sejak awal menikah dulu tapi secara rutin baru setahun terakhir ini.

Bukan karena kami hanya punya 1 piring atau malas cuci piring atau karena penghematan, hehe..bukan bukan, bukan itu πŸ˜€

Alasan awalnya jujur lupa πŸ˜€

Tapi yang jelas kebiasaan itu membuat ritual makan kami jadi sangat menyenangkan, ya karena rebutan lauk -abi yg byk ngalah sih,hehe-

Tak jarang waktu makan di rumah saudara atau teman kita tetep keukeuh makan dgn 1 piring 2 sendok, digodain?cuek ajah πŸ˜€

 

Sampai suatu hari, seminggu yang lalu, ketika abi opname di RKZ dan tidak boleh makan selain roti bakar tanpa isi+air putih serta masih ditambahi penderitaan karena sakitnya dipasangi kateter (alat bantu BAK)

 

Saya HARUS makan karena nanda-pun butuh nutrisi.

Saya makan di kursi di samping kanan abi, makan sambil terisak bahkan untuk menelan makananpun rasanya tak mampu. Saya membayangkan saat-saat ketika makan sepiring berdua sambil ketawa-ketawa, saat itu saya hanya makan sendiri ditemani pemandangan melihat abi berbaring kesakitan.

 

‘Bunda gak enak makan bi..’ saya letakkan kembali sendok saya.

 

‘Bundaa..bunda harus makan yah,buat adek juga,adek pasti lapar kan?’ jawab abi pelan sambil memegang tangan saya.

 

Saya luluh saya raih sendok makan saya, tak tahu ada berapa banyak butiran airmata yang bercampur dengan nasi makan siang saya.

 

‘Bi..bunda mau dipeluk abi,bunda dan adek kangen sama abi..’ sungguh permintaan yang agak keterlaluan karena dengan jarum infus dan kateter yang masih terpasang itu pasti sedikit gerakan akan menyakitkan abi.

‘iya..sini abi peluk’

Β Saya menangis tersedu

‘jangan nangis ya bun..abi lho gak papa, bentar lagi juga sembuh..’

Setelah adegan peluk-pelukan dan tangis menangis yang dipandangi mupeng -hehee- oleh kakek di ranjang sebelah sayapun melanjutkan makan dengan lahap.

 

Masya Allah..betapa ikut sakit ya ketika orang yang kita kasihi, orang terdekat kita sedang sakit..

Hmm, moga tak terulang kejadian seperti itu lagi, moga semua selalu sehat wal afiat πŸ™‚

 

Rabbi, Alhamdulillah.. Kesehatan adalah salah satu nikmat dari-MU yang wajib kami syukuri πŸ™‚

 

 

#episode: Lagi Melow πŸ˜€

 

#masih bisa menangis kalo inget kejadian itu ^^

Sejenak aku sadari
Apa yang aku miliki sekarang bukan mutlak milikku

Termasuk kamu, sayang…

Kamu bisa tak lagi disini
Karena dua kehendak

Kehendakmu
Atau
Kehendak-NYA

Tak ada yang bisa kupaksa
Karena tak mungkin memaksa yang bukan hak

Ketika saat itu tiba aku berharap yang terjadi adalah karena kehendak-NYA

Agar tak ada airmata karena tusukan pengkhianatan

#miris dg makin banyaknya kasus perceraian krn WIL/PIL, naudzubillah…cukup ikutin jalan Allah sajalah, aman dah -insya Allah- πŸ™‚

 
Malang, 34w5d

Dulu ketika aku memutuskan status baru aku berharap bisa hijrah, sepenuhnya..
Dari kebiasaan yang mendarah daging
Lingkungan yang tak baik
Apapun

Aku semai mimpiku dalam kamu
Berharap kamupun setuju

Kita rangkai
Kita mulai
Kita awali dengan bismillah…
Sederhana saja,
Aku ingin hidup damai bersahaja

Mimpi itu masih meletup-letup
Sampai suatu ketika
Kamu bilang ‘tidak setuju’

Kamu tahu, hatiku retak saat itu…
 

 
Hujan di Malang, 25 Februari 2013

Siang itu di RKZ saya mengantar suami dari kamar St. Anna 72.1 menuju toilet yang berjarak mungkin 10 meter.
Saya papah abi pelan-pelan sambil mengangkat infus, saat itu hari pertama lepas kateter (benar tulisannya? :D)
Abi masuk toilet saya menunggu di kursi seberang toilet.
Dan..waw..perut saya kenceng2 dan melilit sekali. Kontraksi palsu? Entahlah, tapi sepertinya sakit itu familiar.
Saya meluruskan kaki, mengelus perut, abi datang..cemas
Memijat pelan punggung hingga kaki saya
Dalam keadaan panik, Alhamdulillah masih ingat mengatur nafas (ilmu dari hypnobirthing dan bubid manfaat sekali) πŸ˜€
Wew..jauuhh lebih mendingan setelahnya

Setelah -agak- kuat berjalan, kami kembali ke kamar
Bergantian abi yang memapahku, dipandangi heran pasien dan penunggu lain, hihii..
Sesampai di kamar, saya yang tidur di kasur, meluruskan punggung, menghilangkan sisa sakit masih dipijat abi dengan tangan kanannya saja -karena tangan kirinya ada jarum infus-

Setelah sakit itu hilang sama sekali, kami cekikikan bareng.
Yg sakit siapa yang tidur siapa πŸ˜€

Lalu abi kembali ke posisi yang seharusnya^^

_antiklimaks yg tak tuntas_ πŸ˜€ πŸ˜€

Melihatnya lunglai pasca sejam berdebar tadi
Airmataku jatuh saja
Lalu harus tiada ketika dia terjaga

Giliranku siaga
Biar aku orang pertama yg kamu lihat saat membuka mata

Cepat pulih dear abi
Biar Jumat bisa mbolang lagi πŸ˜€

RKZ Malang, 18 Februari 2013

Jalanan bekas hujan, atau badai?
21.00 sangat dingin di jalanan lalu lalang tak lelah
Aku berjalan antara ruang 58B menuju bapak penjual nasi goreng dengan tungku arang

Lama..
Bara arang ditiup-tiup mematangkan nasi mawut yang kupesan
Semoga rasa sebanding dengan penantian panjangku πŸ˜€

Malang, RKZ 17 Februari 2013