Sudah lama sekali aku tak menangis…lebih tepatnya menangis karena mengingat mati..

membayangkan kehidupan setelahnya

lalu flashback

bayangan2 kesalahan, dosa dan maksiat yang dulu bahkan sampai sekarang  aku lakukan…

Mengingat air mata ibu dan bapak yang jatuh sia-sia karena ulahku, kejahatanku di masa lalu, kesombonganku, keangkuhanku dan mulutku yang nyinyir ini…

Aku pandang kedua tanganku

dengan kedua tangan ini sudah beribu dosa aku ciptakan?

aku lihat cermin…

disana aku melihat wajahku

mataku

mulutku

telingaku

aku selonjorkan kakiku…hmmm kemana saja aku membawa kaki ini?

lagi2 air mata ini jatuh tak terbendung karena tahu kalau nanti pada hari ‘itu’ semua akan dimintai pertanggungjawabannya…

Rabb, sudah berapa banyak kesia2an yg sudah aku lakukan??

Selama hampir 23 tahun hidup di dunia, sudah berapa banyak bekal buat akhiratku?

Padahal hidup benar2 amat singkat…

karena kematian akan semakin mendekat…

dan hidup yg abadi hanya di akhirat…

Thank you Allah…masih mengijinkanku menangis semalam 🙂


“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.”

(Surat Al Mudatstsir ayat 38)